Profil Desa Krogowanan

Ketahui informasi secara rinci Desa Krogowanan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Krogowanan

Tentang Kami

Profil Desa Krogowanan, Sawangan, Magelang. Mengupas perannya sebagai lumbung pangan yang produktif dengan potensi umbi talas, serta pesona wisata alam Air Terjun Kedung Kayang yang memukau dengan latar belakang panorama Gunung Merapi.

  • Lumbung Pangan Produktif

    Desa ini merupakan salah satu sentra pertanian penting di Kecamatan Sawangan, dengan lahan subur yang menghasilkan padi, palawija, dan memiliki potensi khusus dalam budidaya umbi talas.

  • Gerbang Menuju Pesona Alam

    Krogowanan menjadi salah satu akses utama menuju Air Terjun Kedung Kayang, sebuah destinasi wisata alam populer yang menawarkan keindahan air terjun di dalam ngarai dengan pemandangan ikonik Gunung Merapi.

  • Masyarakat Agraris yang Tangguh

    Kehidupan sosial masyarakatnya sangat kental dengan budaya agraris, di mana nilai-nilai gotong royong dan tradisi lokal menjadi fondasi utama dalam kegiatan ekonomi dan sosial sehari-hari.

XM Broker

Desa Krogowanan, yang terhampar di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, merupakan representasi ideal dari sebuah desa agraris yang subur dan produktif. Jauh dari hiruk pikuk pusat pemerintahan kecamatan, desa ini memancarkan ketenangan khas pedesaan sambil memegang peranan vital sebagai salah satu lumbung pangan utama di kawasan tersebut. Namun di balik profilnya sebagai desa pertanian yang tenang, Krogowanan menyimpan dan menjadi gerbang menuju salah satu pesona alam paling menakjubkan di Magelang, Air Terjun Kedung Kayang. Perpaduan antara identitas agraris yang kuat dan potensi pariwisata alam yang besar menjadikan Desa Krogowanan sebagai subjek yang menarik untuk dikaji lebih dalam, menyingkap dinamika kehidupan masyarakatnya yang hidup selaras dengan alam.

Geografi dan Kondisi Agraris

Secara geografis, Desa Krogowanan terletak di sebuah kawasan dengan topografi yang landai dan subur, dialiri oleh beberapa aliran sungai yang menjamin ketersediaan air untuk irigasi sepanjang tahun. Salah satu sungai signifikan yang melintasi atau berada di dekat batas wilayahnya ialah Kali Pabelan, yang berhulu di Gunung Merapi. Keberadaan sungai ini tidak hanya penting untuk pertanian, tetapi juga membentuk bentang alam yang khas di kawasan tersebut.Luas wilayah Desa Krogowanan yakni sekitar 2,23 kilometer persegi. Wilayahnya secara administratif berbatasan langsung dengan desa-desa lain di Kecamatan Sawangan. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Tirtosari. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sawangan yang merupakan pusat kecamatan. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wonolelo dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gantang. Posisinya yang bersebelahan langsung dengan ibu kota kecamatan memberikannya akses yang relatif mudah terhadap layanan publik dan pasar.Berdasarkan data resmi dari Kecamatan Sawangan Dalam Angka 2023 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Desa Krogowanan tercatat sebanyak 3.033 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduknya berada di angka sekitar 1.360 jiwa per kilometer persegi. Tingkat kepadatan ini cukup tinggi untuk sebuah desa agraris, yang menandakan pemanfaatan lahan yang efisien baik untuk pemukiman maupun untuk lahan pertanian produktif yang menjadi tulang punggung kehidupan warganya.

Pilar Perekonomian: Lumbung Pertanian dan Peternakan

Denyut nadi kehidupan ekonomi Desa Krogowanan berdetak paling kencang di sektor pertanian. Lahan persawahan yang menghijau mendominasi lanskap desa, membuktikan bahwa budidaya padi merupakan kegiatan utama. Berkat sistem irigasi teknis yang baik dan pasokan air yang melimpah, petani di Krogowanan dapat melakukan panen lebih dari dua kali dalam setahun, menjadikannya salah satu pemasok beras yang konsisten untuk pasar lokal.Selain padi, lahan tegalan juga dimanfaatkan secara optimal untuk menanam berbagai komoditas palawija seperti jagung, ubi, dan aneka sayuran. Salah satu komoditas yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih serius di wilayah ini ialah umbi talas. Kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik sangat cocok untuk budidaya tanaman ini. Umbi talas dari Krogowanan dikenal memiliki kualitas yang baik dan menjadi sumber pendapatan alternatif yang menjanjikan bagi para petani di luar musim tanam padi.Sektor peternakan juga menjadi komponen penting dalam struktur ekonomi rumah tangga di Krogowanan. Hampir setiap keluarga petani memiliki ternak, baik berupa unggas seperti ayam dan bebek, maupun ternak besar seperti sapi dan kambing. Peternakan ini berfungsi ganda, tidak hanya sebagai sumber pendapatan tambahan saat dijual, tetapi juga sebagai bentuk tabungan hidup dan sumber pupuk kandang organik untuk menyuburkan lahan pertanian mereka. Sinergi antara pertanian dan peternakan ini menciptakan sebuah model ekonomi subsisten yang tangguh dan berkelanjutan.

Pesona Tersembunyi: Potensi Wisata Air Terjun Kedung Kayang

Di samping identitas agrarisnya, Desa Krogowanan memegang kunci akses menuju salah satu destinasi wisata alam andalan Kabupaten Magelang, yakni Air Terjun Kedung Kayang. Meskipun secara geografis air terjun ini terletak di perbatasan antara beberapa desa, termasuk Desa Wonolelo, Krogowanan menjadi salah satu jalur masuk utama yang dilewati pengunjung. Keberadaan objek wisata ini memberikan warna dan potensi ekonomi yang berbeda bagi desa.Air Terjun Kedung Kayang memiliki ketinggian sekitar 40 meter, dengan air yang jatuh deras di antara tebing-tebing batu yang membentuk sebuah ngarai eksotis yang dialiri oleh Kali Pabelan. Keunikan utama dari objek wisata ini ialah pemandangan fenomenal yang ditawarkannya. Dari beberapa titik pandang di sekitar air terjun, pengunjung dapat menyaksikan kemegahan puncak Gunung Merapi yang berdiri kokoh, menciptakan sebuah panorama yang sangat ikonik dan menjadi daya tarik bagi para fotografer dan wisatawan.Kehadiran ribuan wisatawan, terutama pada akhir pekan dan hari libur, telah menumbuhkan geliat ekonomi baru di sekitar pintu masuk wisata. Sebagian warga Krogowanan memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan jasa parkir, membuka warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman, serta menjadi pemandu lokal. Pengelolaan objek wisata yang melibatkan masyarakat lokal (melalui Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis) menjadi model yang ideal agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara langsung oleh warga desa, sekaligus menumbuhkan rasa memiliki untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar air terjun.

Kehidupan Sosial dan Budaya Gotong Royong

Kehidupan sosial masyarakat Desa Krogowanan sangat lekat dengan nilai-nilai budaya Jawa yang berlandaskan pada kebersamaan dan gotong royong. Sebagai komunitas yang mayoritas berprofesi sebagai petani, semangat kerja sama menjadi fondasi dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini terlihat jelas dalam sistem pengelolaan air irigasi, di mana para petani secara bersama-sama membersihkan dan memperbaiki saluran air untuk memastikan distribusi yang adil bagi semua lahan sawah.Tradisi-tradisi seperti merti dusun (bersih desa) atau kenduri saat musim panen tiba masih sering dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah. Di samping itu, berbagai kelompok kesenian lokal juga turut aktif dalam melestarikan budaya. Grup-grup kesenian seperti Jathilan atau Kubro Siswo seringkali tampil untuk memeriahkan acara-acara desa, menjadi sarana hiburan sekaligus medium untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga. Ritme kehidupan yang cenderung tenang dan selaras dengan alam menjadikan Desa Krogowanan sebagai tempat yang nyaman dengan ikatan sosial yang kuat.

Penutup

Desa Krogowanan merupakan sebuah contoh harmoni antara produktivitas agraris dan pesona alam. Desa ini membuktikan perannya sebagai salah satu pilar ketahanan pangan di Kecamatan Sawangan, dengan masyarakat petani yang ulet dan tangguh. Di sisi lain, keberadaannya sebagai gerbang menuju Air Terjun Kedung Kayang membuka cakrawala baru bagi pengembangan ekonomi melalui sektor pariwisata yang berbasis masyarakat. Tantangan ke depan bagi Desa Krogowanan ialah bagaimana menyeimbangkan kedua potensi ini. Pengembangan pariwisata harus dilakukan secara bijaksana agar tidak menggerus lahan pertanian produktif dan merusak kelestarian lingkungan yang justru menjadi daya tarik utamanya. Dengan perencanaan yang baik dan partisipasi aktif seluruh warganya, Krogowanan memiliki masa depan cerah sebagai desa agrowisata yang sejahtera dan berkelanjutan.